desa-jatimalang.com -- M. Toha, salah satu Pemain Jatimalang FC terlama, yang sudah merasakan atmosfer pertandingan dari beberapa generasi di klub kebanggaan wong Jatimalang.
14 tahun silam, sejak ia mulai terjun dan membela tim kebanggaane wong Jatimalang, pertandingan demi pertandingan pun dilaluinya, baik saat mengalami kekalahan hingga pegang piala.
Pria yang akrab dipanggil Kenthus ini, dalam dua tahun terakhir dipercaya sebagai pemegang kendali dari skuat Jatimalang FC atau dipercayakan sebagai kapten tim oleh coach Zacky.
Di usianya yang tidak muda lagi, kemampuannya mengolah sikulit bundar masih tampak seperti enam tahun lalu, bahkan semangat yang ditunjukkannya hingga saat ini patut kita beri apresiasi.
"Patut kita apresiasi, karena segenerasinya sudah banyak yang gantung sepatu, bahkan generasi di bawahnya pun juga sudah banyak yang tidak bermain lagi, baik merantau maupun cidera," kata salah satu mantan pemain yang pernah bermain dengan Kenthus enam tahun lalu.
Walaupun tidak memiliki postur tinggi, namun kepiawaiannya menggocek sikulit bundar tidak diragukan lagi. Ia menari-nari saat menerima bola sembari melihat kawan yang lengah dari penjagaan lawan sebelum mengumpankannya.
Pemain di lini tengah pada tim Jatimalang FC ini, dulu juga pernah mengalami cidera ringan, namun hal itu tak menyurutkan kecintaannya pada sikulit bundar.
Namun, banyak yang tidak mengetahui tentangnya, dan bagaimana ia diluar lapangan. Solidaritas yang ditunjukkan kepada kawan di luar lapangan pun tidak jauh berbeda dengan di dalam lapangan. Karena saat di luar lapangan, ia juga sangat berpengaruh untuk memajukan persepakbolaan di Jatimalang baik tenaga maupun fikiran.
Bukan tidak pernah mengalami kesediahan, Kenthus pun juga manusia biasa yang tak luput dari salah, khilaf, senang, rindu, kesediahan dan juga cobaan.
Beberapa bulan yang lalu, Kenthus mengalami hal terberat dalam hidup yang harus dilaluinya, kesedihan hati dan kegelisahan pun selalu menghampirinya. Karena ia harus ditinggal oleh seorang ibu tercintanya, yang dengan sabar merawat dan membesarkannya.
Dia juga selalu berusaha untuk bangkit dan mencoba terlepas dari cobaan hidup serta merubah keadaan tersebut menjadi seperti sediakala, namun itu semua butuh proses, butuh waktu yang tidak sebentar,
Sikap periang dan ceplas ceplosnya yang lucu ini, seoalah-olah berubah hanya sekejap saja, bahkan setiap saat hingga saat ini, jika teringat pasti akan membuatnya sedih. Semua teman, sanak saudara menghiburnya untuk mengusir segala kesedihan yang dilaluinya.
Hari-harinya dilaluinya dengan penuh ketabahan dan ia pun tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan yang setiap saat menghampiri, berbagai cara dilakukannya guna menghibur diri utamanya dalam olahraga sepakbola dan ia bertekad ingin memajukan persepakbolaan Jatimalang.
Dengan segala pengalamannya, dari berbagai generasi dan situasi yang berbeda di segala pertandingan saat di lapangan, ia pun sangat berharap persepakbolaan di Jatimalang kedepan lebih baik, lebih berkembang dan selalu muncul generasi-generasi emas di tim Kebanggaan WONG JATIMALANG.
"Semoga generasi kedepan lebih baik lagi. Dan kita harus buktikan bahwa kita bisa, karena kita nantinya hanya tinggal cerita untuk anak cucu kita dan generasi persepakbolaan di Jatimalang. Saya tidak berharap lebih, jadi bagian tim sudah cukup bagi saya," ujar Kenthus saat dihubungi penulis.
NB; Hanya segelintir coretan, dan siapakan nanti yang akan menirukan jejaknya sebagai pemain terlama di JatimalangFC.
Sumber : Facebook Setromalang FC
